must to remember:

Sejarah hanya mampu mencatat orang-orang yang menyisakan jejak dalam hidupnya. Bergeraklah...

Rabu, 27 Mei 2009

Tentang Wanita




Ketika Tuhan menciptakan wanita, Dia lembur pada hari ke-6. Malaikat dating dan bertanya, ”Mengapa begitu lama, Tuhan?”
Tuhan menjawab: “Sudahkah engkau lihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?”
“2 tangan ini harus bisa dibersihkan, tetapi bahannya bukandari plastik. Setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan.
Mampu menjaga banyak anak saat yang bersamaan. Punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakir hati dan keterpurukan,,, dan semua dilakukannya cukup dengan2 tangan ini.”
Malaikat itu takjub. “Hanya dengan 2 tangan? Impossible…!!”
Dan itu model standar?!
“Sudahlah Tuhan, cukup dulu untuk hari ini. Besok kita lanjutkan lagi untuk menyempurnakannya.”
“Oh, tidak. Saya akan menyelesaikan ciptaan ini. Karena ini adalah ciptaan favorit Saya. Oh ya, dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bekerja 18 jam sehari.”
Malaikat mendekat dan mengamati bentuk ciptaan wanita Tuhan itu.
“Tapi Engkau membuatnya begitu lembut, Tuhan?”
“Yah, Saya membuatnya lembut. Tapi engkau belum bisa bayangkan kekuatan yang saya berikan agar mereka dapat mengatasi banyak hal yang luar biasa.
“Dia bisa berpikir?” Tanya malaikat.
Tuhan menjawab: “Tidak hanya berpikir. Dia juga mampu bernegosiasi.”
Malaikat itu lalu menyentuh dagunya. “Tuhan, Engkau buat ini begitu lelah dan rapuh! Seolah begitu banyak beban baginya.”
“Itu bukan lelah atau rapuh. Itu air mata,” koreksi Tuhan.
“Untuk apa?”
Tuhan menjawab; “Airmata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebangaan.”
“Luar biasa, Engkau jenius Tuhan!”kata malaikat.
“Engkau memikirkan segala sesuatunya. Wanita ciptaanMu ini akan sungguh menakjubkan!”
“Ya, mesti! Wanita ini akan mempunyai kekuatan mempesona laki-laki. Dia dapat mengatasi beban bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri. Dia mampu tersenyum bahkan saat hatinya menjerit. Mampu menyanyi saat mengangis. Mengangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan. Dia berkorban demi orang yang dicintainya. Mampu berdiri melawan ketidakadilan. Dia tidak menolah kalau melihat yang lebih baik. Dia menerjunkan dirinya untuk keluarganya. Dia membawa temannya yang sakit untuk berobat. Cintanya tanpa syarat!”
Tuhan melanjutkan: “Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang. Dia girang dan bersorak saat melihat temannya tertawa. Dia begitu bahagia mendengar kelahiran. Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit, apalagi kematian. Tapi dia selalu mempunyai kekuatan untuk mengatasi hidup. Namun, ada satu hal yang kurang dari wanita.”
“Apa itu, Tuhan?” desak malaikat.
DIA LUPA, BETAPA BERHARGANYA DIA.”

Tidak ada komentar: