must to remember:

Sejarah hanya mampu mencatat orang-orang yang menyisakan jejak dalam hidupnya. Bergeraklah...

Rabu, 25 Mei 2011

Akan Indah Pada Waktunya



Oleh: A.Saputri Mulyanna

Seperti biasa, hari ini terlalui dengan sederet aktivitas. Dan lagi-lagi, alur hidup hari ini semakin memperkuat argumen yang selalu dilisankan oleh teman-teman dekat. Janji untuk bertemu dengannya sore tadi tentang sebuah urusan, lagi-lagi terpaksa tertunda dengan alasan yang sangat klasik di telinganya: SIBUK. Dan akhirnya kembali bermuara pada satu kata pamungkas yang mau tidak mau harus terlisankan: MAAF. Entahlah, ini adalah takdir yang terencana atau rencana yang tertakdirkan. Dia lebih tahu pastinya.

Jangan Sampai di-Kali Nol



Oleh: A. Saputri Mulyanna

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kalian agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kalian.”
(Q.S. Muhammad:31)
***
Dalam sebuah ruang kehidupan, terlakoni alur hidup manusia pada suatu pergantian waktu; sore menjelang malam (magrib). Menceritakan tentang seorang lelaki yang baru saja mengakhiri aktivitasnya. Seperti biasa, sebagai seorang aktivis, ia seolah tak lepas dari yang namanya aktivitas. Mungkin ia justru akan sakit ketika ia tak beraktivitas. Atau sebaliknya, ia berhenti dari aktivitasnya ketika ia jatuh sakit. Waktu itu, ia baru saja melakukan rapat pengurus di tempat mangkalnya; sebuah sekretariat dari organisasi yang digelutinya. Tempat ia selalu berlabuh bersama rekan seperjuangannya. Mendiskusikan permasalahan organisasi, menyusun strategi organisasi, bahkan hanya sebagai tempat berbagi cerita dan menularkan semangat hidup dengan rekan-rekannya yang lain.