must to remember:

Sejarah hanya mampu mencatat orang-orang yang menyisakan jejak dalam hidupnya. Bergeraklah...

Selasa, 19 Mei 2009

Nestapa Tak Bertuan


Oleh: Yana Yan*)

Pagi yang masih sangat buta, kumulai perjalanan itu. Namun sebelumnya, tak lupa kuberikan kecupan hangat di kening Ibu. Dan kutinggalkan ia dalam kondisi yang masih tertidur lelap. Lalu kutitipkan ia kepada kedua adikku, Rina dan Adli. Entah gimana cara Adli meyakinkan Ibu. Entah bagaimana cara Rina menghibur Ibu, setelah tahu aku tak lagi bersamanya. Ah, biarlah waktu yang menjawab semuanya. Tapi satu yang kupinta, semoga keputusanku tidak membuat segalanya menjadi kacau! Aku ingin melihat kasih, ketenangan, dan cinta membaluti keluargaku. Menyusuri sisa jejak Ayah yang sudah lebih dulu pergi. Dan sebagai anak sulung, aku tak mau menghentikan jejak Ayah. Kan kuteruskan langkahnya dalam menaungi kebahagiaan di rumah ini. Itu janjiku!
***

Minggu, 17 Mei 2009

Setitik Nadir Pra-Klinik Perdana

Oleh: Yana Yan*)

14 Mei 2009! Pertama kali terjun langsung di rumah sakit. Dan Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, lagi-lagi ditakdirkan sebagai wilayah untuk mengajari kami, merealisasikan ilmu dari kampus seberang.. Dengan landasan utama: mengobservasi pasien. Adapun tindakan yang lainnya, itu terserah apa yang akan terjadi nantinya. Dalam jumlah yang cukup banyak, kami akhirnya disekat menjadi beberapa kelompok. Dengan ruangan yang berbeda-beda, dan tentu dengan jenis penyakit yang berbeda pula.