must to remember:

Sejarah hanya mampu mencatat orang-orang yang menyisakan jejak dalam hidupnya. Bergeraklah...

Rabu, 15 Desember 2010

Tentang Amanah Yang Sudah tak Asing



Dikemas oleh: A.Saputri Mulyanna

Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghifari r.a.:
Sesungguhnya ia adalah amanah. Dan pada hari kiamat ia merupakan kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi yang melaksanakannya sesuai dengan haknya dan melaksanakan yang semestinya- [HR. Muslim]
Mungkin kata itu sudah sangat tidak asing lagi dalam lisan dan keseharian kita. bahkan ia yang senantiasa setia menemani kehidupan kita belakangan, setiap hari, bahkan mungkin setia waktu. Yup, A.M.A.N.A.H.
Coba kembali kita mengingat tentang visi penciptaan manusia di bumi ini. Jika kita menarik benang merahnya, maka akan teruntai 2 visi besar penciptaan itu; visi penghambaan sebagai seorang hamba kepada Sang Khalik (Q.S. Adz-Dzariyat: 56) Visi penghambaan adalah bagaimana agar syariat islam dapat kita tebar seluas-luasnya ke seluruh penjuru dunia, menebarkan kebenaran hakiki kepada seluruh elemen makhluk-Nya. Dan yang kedua adalah visi kekhalifaan kita di bumi (Q.S.AL-Baqarah:30).  Betapa, Allah ‘Ajja wa Jalla memilih dan memberikan kepercayaan kepada makhluk-Nya yang bergolong manusia sebagai seorang khalifah di bumi-Nya, menjadikan sebagai pemimpin. Dia tidak memilih malaikat, Dia tidak memilih yang lain, Dia memilih kita:manusia ! Maka, mungkin tidaklah salah jika kita menyatakan bahwa setiap manusia yang terlahir di dunia ini telah disandingkan dengan sebuah amanah. Amanah seyogyanya telah menjadi takdir manusia. Setiap kelahiran manusia selalu disertai tugas besar di muka bumi ini. Amanah untuk menjadi khalifah di bumi dan amanah untuk berdakwah menyampaikan kebenaran hakiki pada segala urusan dunia dan akhirat.