must to remember:

Sejarah hanya mampu mencatat orang-orang yang menyisakan jejak dalam hidupnya. Bergeraklah...

Rabu, 27 Mei 2009

Merajut Asa Dengan Mimpi


Oleh: Yana Yan

Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan impian-impain mereka.
(Elenor Roosevelt, Ibu Negara AS)
Memoar kehidupan terus terpasung mengiringi setiap langkah manusia. Menjejaki hari dalam setiap lembaran hidupnya. Asa, terkadang menyelimuti setiap geraknya. Hingga menjadikan hidup itu kian bermakna, kian terasa, kian berseri. Tentang asa, mungkin terdengar biasa, bahkan bukan hal yang perlu untuk diutak-atik. Tapi, tidak segampang itu. Justru yang biasa itulah yang seringkali memberikan dampak yang luar biasa. Asa bagaikan software yang harus terus dilekatkan pada diri manusia. Harus diinstal manakala suatu saat terkena virus.
Memang, mengumpulkan asa tak semudah membalikkan telapak tangan. Tidak semua manusia mampu menjamahnya. Kekerdilan ‘nafsu’ terkadang sebagai salah satu pemicu. Maka tak heran, ketika asa sudah tak lagi terbentuk, hidup kian tak menentu. Roda kehidupan seolah terpental jauh. Segala kenangan yang telah dirajut sebelumnya, akhirnya memudar. Manusia pun meringis dalam diamnya. Menunduk pasrah pada ganasnya hidup, dan akhirnya menyerah. Setelah didiagnosa, ternyata ia terjangkit virus yang kita sebut ‘putus asa’. Kesuksesan dan kebermaknaan hidup pun hanya menjadi bualan manis yang tak sanggup diusungnya. Segalanya menjadi mustahil. Segala peluang dijadikan hambatan. Kasihan!

Bermimpilah!
Woodrow Wilson, Mantan Presiden Amerika Serikat, dalam goresannya, menggelorakan sebuah makna yang cukup dalam.
“Kita bertumbuh menjadi luar biasa karena impian. Semua orang yang luar biasa adalah pemimpi. Mereka melihat segala sesuatu dalam kabut lembut dari musim semi yang indah, atau dalam maraknya api sore hari musim dingin yang panjang. Beberapa di antara kita membiarkan impian-impian ini mati, tetapi yang lain memberi pupuk dan melindunginya; menjaganya melalui hari-hari yang buruk, sampai saat mereka dapat membawa impian-impian ini ke sinar matahari dan terang, yang datang pada mereka yang selalu berharap bahwa suatu hari kelak impian mereka akan menjadi nyata.”
Ungkapan Wilson ini sedikit mengusik. Seolah ingin menikam ruang pemikiran kita. Dalam gempuran dunia globalisasi, beliau mengajak kita untuk bersama-sama menjadi seorang pemimpi, jika kita benar ingin menjadi sosok manusia yang sukses di kemudian hari. Bahkan para trainer atau motivator kelas dunia pun menyarankan jika kita ingin mebangun kesuksesan, aka hal yang pertama kali kita lakukan adalah dengan bermimpi. Begitu dahsyatnya arti sebuah mimpi, hingga ia bisa disandingkan dengan sebuah kesuksesan. Mimpi adalah misi yang harus dimiliki oleh manusia untuk mencapai visi-visi kesuksesannya. Karena mimpi itulah yang kelak menjadi titik awal pergerakan dan perjuangannya dalam menjejaki setiap usahanya mencapai titik kesuksesannya. Bila mimpi tidak ada, lantas apa yang akan dicapai? Di sinilah pentingnya mimpi bagi manusia, sebab orang yang sukses di masa mendatang adalah orang yang memiliki mimpi hari ini. Maka bermimpilah! Dan tingkatkan asamu untuk mewujudkannya...

Tidak ada komentar: