must to remember:

Sejarah hanya mampu mencatat orang-orang yang menyisakan jejak dalam hidupnya. Bergeraklah...

Kamis, 14 Mei 2009

“Refleksi Hari Perawat Se-Dunia”


Oleh: Yana Yan*)


“Selamat Hari Perawat se-Dunia!!!”
12 Mei 2009! Gegap gempita Mahasiswa Keperawatan yang bergabung dalam Aliansi Mahasiswa Keperawatan Sulawesi Selatan, pagi itu memadati penghujung barat kota Makassar, tepatnya di Pantai Losari. Perjalanan itu berawal dari sini. Dengan segenap asa dan rasa, para mahasiswa/i perawat dari berbagai instansi melemparkan senyum dan citanya buat seluruh penghuni kota Makassar. Tak lain, demi memeriahkan dan mewarnai hari Perawat se-Dunia.
Dan Monumen Mandala dipilih untuk menjadi titik akhir perjalanan itu. Terik siang tak menghalau perjalanan itu. Aksi damai terus saja direalisasikan: bagi-bagi bunga dan selebaran-selebaran kepada warga yang dilaluinya di sepanjanga jalan.

Pagi menjelang siang! Monumen Mandala, lagi-lagi menjadi saksi bisu pergulatan itu. Mendengarkan teriakan-teriakan kami, Mahasiswa Keperawatan. Dalam pergantian waktu, suara kami semakin bergelora memenuhi ruang kota Makassar. Menagih tentang pengesahan Undang-Undang Keperawatan yang hingga detik ini belum jua di-golkan. Saat ini, dengan segenap asa yang masih tersisa, sekuat tenaga kami menumpahkan kekecewaan yang masih menyesaki jiwa-jiwa kami. Ya, selama UU itu belum disahkan, jangan harap kami akan bungkam. Kami akan terus mendesak, menagih hak kami. Sudah sepantasnya, dan sudah selayaknya. Tunggu apa lagi? Negara-negara di luar sana, tak lagi disibukkan dengan persoalan ini. Jadilah mereka, perawat-perawat luar negeri sana, dengan mudah dan enaknya memberikan pelayanan keperawatannya. Perawat sejahtera, masyarakat juga senang. Maka jangan heran, hari ini kembali kami menyambung teriakan-teriakan sebelumnya, menagih kapan UU Keperawatan disahkan? Jangan marah, kalau hari ini kami masih muncul untuk meneruskan perjuangan para perawat dalam mengesahkan UU keperawatan itu. Karena kami tak ingin, tahun depan pada tanggal yang sama, kami masih meneriakkan dan masih menagih tentang UU itu. Tak ingin!
Monumen Mandala, ia tetap saja bungkam menyaksikan semangat kami yang semakin bergejolak. Tapi Aku yakin, Monumen Mandala dan terik siang itu setidaknya menyimpan decak kagum dan bangga padanya, pada kami! Di hari yang bersejarah ini, setidaknya kami pun ingin memahat sejarah, walau secuil. Dan memamerkannya pada bangunan bersejarah itu.
Kawan! Revolusi telah mati. Saatnya kita bergerak. Saatnya kita bersuara atas kebebasan-kebebasan kita yang masih dikungkung. Menggulirkan tirani yang masih bersembunyi di balik benak. Menjunjung nurani, dan tak membiarkannya pudar tergerus waktu. Bukan dengan tak berkutik dan menyerah pada setiap kondisi yang terjadi, lalu membiarkan hati menjerit, membiarkan jiwa merintih.
Hidup MAHASISWA…!!! Gelorakan Suaramu! Demonstrasikan Idemu!

My Castle_Makassar, 12 Mei 2009, 21:45



*)Ketum FLP Unhas,
Mahasiswi Ners A’2007

Tidak ada komentar: