must to remember:

Sejarah hanya mampu mencatat orang-orang yang menyisakan jejak dalam hidupnya. Bergeraklah...

Minggu, 11 Oktober 2009

SILATURRAHMI PII (Pelajar Islam Indonesia) SULSEL 2009




Menjalin silaturrahmi dengan teman seperjuangan merupakan salah satu kenikmatan tersendiri. Hal ini yang mendorong Pelajar islam Indonesia(PII), sebagai organisasi keislaman mencoba untuk mengumpulkan Perhimpunan Keluarga Besar dan kader - kader Pelajar Islam Indonesia (PII) dalam moment yang begitu hangat dalam acara silaturahim PII Sul- Sel 2009 yang dilaksanakan Ahad 11 Oktober 2009 ,bertempat di gedung Graha Pena Fajar Lt.2 (ruangan Gama College) Makassar. Kegiatan ini atas prakarsa Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) Sulawesai Selatan bekerja sama dengan Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Metro Makassar dengan tema “Internal Solid Eksternal Publish, Merajut Ukhuwah Meneguhkan Integritas Menuju Pribadi yang Berkarakter, Dinamis,dan Populis”. Hadir pada saat itu para keluarga besar PII, serta kader-kader PII dari berbagai utusan daerah; Makassar, Barru, Enrekang.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua Perhimpunan Keluarga Besar PII Sul - Sel , Drs. HM. Muchlis DP. Dalam silaturrahmi ini pun disisipkan sebuah diskusi lepas tentang selayang pandang kader PII dari generasi ke generasi (generasi awal, pertengahan,saat ini) yang masing- masing di wakili oleh HM. Zoubair bakrie, Drs. Aswar Hasan, Nugrah Yatna Utama (Ketum PW PII Sulsel 2008-2010). Hal ini dimaksud untuk mengenang jejak sejarah masa itu dan kader-kader PII mampu mengetahui dinamika perjuangan PII. Tak terlepas akan hal tersebut, hadir pula Bapak Prof. DR. Aris Munandar yang berkesempatan untuk mengisi refleksi dalam kegiatan ini, sebagai salah satu kader PII.
Dari silaturahmi ini, paling tidak diharapkan ukhuwah antar kader PII semakin solid. Dan yang terpenting, hatri ini akan menjadi stimulasi bagi kader, terkhsus bagi pengurus sekarang untuk bergerak demi kemajuan dan perkembangan pergerakan PII ke depan. Sehingga, eksistensinya akan semakin tajam terpahat, terkhusus dalam dunia pendidikan dan kebudayaan sebagai lahan pergerakannya.

Tidak ada komentar: